Wednesday, August 29, 2007

ZaMan JahiLiYah...

Pernahkah membayangkan jika kita, sebagai perempuan, hidup pada zaman sebelum datangnya Islam? Masa dimana manusia berada pada kekosongan dakwah para rasul dan rusaknya garis-garis kehidupan. Masa yang kemudian Islam mengistilahkannya dengan masa "jahiliyah“.

Tentu saja membayangkannya saja kita tidak sanggup. Bagaimana tidak, bangsa Arab pada masa jahiliyah sangat tidak suka dengan kehadiran perempuan. Berbagai faktor menjadi alasannya. Diantaranya, karena dianggap lemah dalam ingatan, lemah fisik dan setumpuk kelemahan lainnya.

Tentu saja ini bukan cerita yang tiada bukti alias omong kosong. Al Qur'an dan Hadits banyak menjelaskan tentang hal ini. Betapa tidak mengenakkan jika kita hidup pada masa itu. Bahkan mungkin, kita tidak akan bertahan hidup. Mari kita tengok masa itu ...

1. Anak perempuan tidak memiliki hak hidup.
“Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apa ia dibunuh?“ ( QS At Takwir 8-9 ).

Lantas apa yang membuat mereka demikian keji? Hal ini tidak lain hanyalah berangkat dari mitos dikalangan mereka, bahwa kalau anak perempuan lahir akan membawa kecelakaan.

2. Memiliki anak perempuan adalah kehinaan.
Pada masa jahiliyah, bila ada anak perempuan yang lolos bisa hidup, maka ia pun hidup tanpa dihargai eksistensinya.
“Dan apabila seseorang diantara mereka dikaruniai (kelahiran) anak perempuan, murunglah wajahnya dan ia sangat jengkel penuh kemarahan. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, lantaran buruknya apa yang diterimanya. Adakah ia akan memeliharanya dengan menanggung kenistaan ataukah akan menguburkannya (hidup-hidup) ke dalam tanah? Ketahuilah, betapa buruknya apa yang mereka tetapkan itu. ( QS An Nahl : 58-59 )

3. Wanita haid dianggap najis.
Pada masa jahiliyah, apabila seorang wanita sedang haid, maka ia dianggap kotor/najis sehingga harus diasingkan, tidak boleh berkumpul bersama keluarga dan tidak boleh makan bersama.

4. Wanita dianggap “harta“
Apabila seorang suami meninggal maka istrinya menjadi harta warisan, sebagaimana harta yang lainnya.
Dalam tradisi agama Hindu, ditemukan pemahaman bahwa orang tua boleh menjual anak perempuannya. Perempuan tidak mendapat hak waris, bahkan kalau suaminya meninggal, ia dianjurkan ikut membakar diri dalam kayu yang membara bersama suaminya (disebut acara sati).

5. Ketika dinikahi, seorang istri harus rela bersanding dengan istri-istri lain yang jumlahnya tidak dibatasi dan tidak berhak untuk merasakan kenyamanan hidup dalam rumah tangga. Sementara kaum laki-laki bebas mencerai dan mencampakkan perempuan kapan saja. Bahkan, ia bebas menjual istrinya kepada orang lain.
Sebuah data yang sangat mencengangkan, pada tahun 1937 di Cina, setidaknya 2.000.000 perempuan berstatus budak.

Nah, apa jadinya andai saja fajar Islam tidak datang? Akan seperti apakah nasib kita, para perempuan, saat ini? Ahh, membayangkannya saja kita sudah tidak sanggup...

CaNtIK MuSliMaH.....

Jangan pernah berharap bisa menyuruh seorang Asma Binti Abu Bakar untuk tenang berdiam diri di rumahnya, karena jiwa mulia itu akan senantiasa gelisah dengan permasalahan umat yang melingkupi agamanya. Bila engkau ingin menemui perempuan seperti itu, maka temuilah istri Ustman Bin Mazh’un, mukminah sejati yang setia menunggui kedatangan suaminya dengan penampilan tercantiknya pada hari itu. Sejarah mencatat kemuliaan keduanya tanpa mengurangi kelebihan satu sama lain.

Rumah versus luar rumah, domestik versus publik, ibu rumah tangga versus wanita karier. Semua itu hanyalah batasan yang di buat manusia. Muslimah da’iyah tidak mungkin sanggup mendikotomi satu peran atas peran lainnya. Mendikotomi berarti mendzalimi. Pendzaliman membuat manusia cenderung meremehkan sesuatu. Terjadinya”futur” peran pada diri seseorang berawal dari peremehannya pada satu peran tertentu.

Perempuan-perempuan pilihan yang pernah tercatat dalam tinta emas sejarah Islam adalah perempuan-perempuan berkarakter kuat. Mereka memiliki kemauan, tujuan dan tekad untuk mewujudkan keduanya. Mereka mengenal potensi diri dan tahu kemana potensi itu mesti dialirkan. Visi hidup mereka tidak terhalangi oleh tembok rumah dan tidak terkecoh oleh hingar bingar duniawi. Fitrah mereka terlantun lembut melalui pelayanan penuh kasih sayang untuk suami dan anak-anak mereka. Nalurinya akan menjerit manakala ada ketertindasan mengoyak di depan matanya. Jiwanya akan terpanggil ketika tangannya merasa sanggup melakukan sesuatu. Mereka sangat memahami setiap gerak jiwa dan hasratnya.

Perempuan-perempuan pilihan adalah mereka yang memahami satu hikmah yang mengatakan ”Al-Ummu Madrasah”, seorang ibu adalah sekolah bagi anak-anaknya. Dengannya Asma Binti Abu Bakar memupus mental pengecut dalam jiwa sang anak, Abdullah bin Zubair. Pemaknaan yang sama baiknya ketika mereka memahami satu ayat yang menyatakan”istrimu adalah ladang bagimu”. “Ladang”nya perempuan pilihan adalah ladang yang produktif sekaligus selektif, subur sekaligus cerdas. Ia akan menerima benih unggul namun ia akan menolak setiap racun yang terkandung di dalamnya. Sama baiknya pula, pemahaman mereka pada satu pepatah “perempuan adalah separoh masyarakat”. Pemahaman ini akan menggerakkan segenap pikiran dan tangannya demi perbaikan peradaban bangsa dan agamanya.

Perempuan pilihan memang tidak selalu dikenang dengan nama besarnya. Ada banyak perempuan pilihan yang namanya justru luput dari memori manusia. Semua karena keterpilihan itu bukanlah satu hal yang mereka upayakan keberadaannya. Mereka tidak mempedulikan semua itu. Di kedalaman hatinya yang tak terukur, ia melihat adanya celah perbaikan yang mampu ditegakkan. Di tengah universum ini, mereka berkembang unik.

Monday, August 27, 2007

my Dream...

wuih...capek neh...baru pul kerja...
dalam pemikiran yang jernih,aku pengen kerja di tempat dimana otak jeniusku bisa berkembang...he...he...kesejahteraan hidup bisa di capai...tapi susah bo'...
sekarang ini gw masih bertahan di export import.ya...kalo gw bilang gw blm merdeka,soalnya gw kerja ma orang china...
buat para lover...adakah yang poenya info lowongan kerja yang bagus buat gw ini...
SAvE Me...

Saturday, July 7, 2007

Mengajar komputer untuk SD

itha lagi bingung neh...
Minggu depan anak-anak SD sudah memulai tahun ajaran barunya..
di Sekolah Dasar yang kecil ditempatku belum ada pengajaran komputer untuk siswanya...Padahal komputer saat ini dan untuk masa datang harus sudah familiar buat anak SD..Nah dari situ aku punya keinginan agar anak-anak SD gak GAPTEK.
aku punya sedikit info soal pengajaran yang asyik buat anak-anak.
Mungkin Hal-hal ini akan aku coba lakukan :
1. Pengenalan mouse dan navigasinya di komputer.
2. Pengenalan peralatan / hardware komputer
3. Mencoba mengajak anak-anak surfing di internet
4. Pengenalan office komputer seperti word dan excel
5. Bermain Game yang bisa mengasah motorik mereka
Nah..bagi teman-teman yang laen bisa nambah info ke aku...OK

Friday, July 6, 2007

IkHLAs...

wah kalo ngomongin yang satu ini gampang-gampang susah ya...Tapi yang pasti orang di bilang ikhlas ketika dia telah merelakan sesuatu yang paling dicintainya untuk orang lain..nah baru deh tu...IKHLAS...namanya.
Selamat Belajar Ilmu Ikhlas Ya...